Selasa, 13 Oktober 2015

Inovasi Strategi Promosi pda coca cola

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Inti dari pemasaran adalah berkisar dari sebuah produk. Produk ini muncul dari adanya needs atau keinginan dasar manusia dan wants yaitu kehendak kuat yang diiringi dengan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan tadi. Dari kesadaran ini munculah berbagai macam produk. Setelahnya muncul masalah lain, yakni mengenai pemasaran dari produk tersebut. Bagaimana caranya agar suatu produk bisa ke tangan konsumen yang tepat.
Dalam memasarkan suatu produk, ada berbagai macam hal yang harus diperhatikan, antara lain kualitas, harga yang kompetitif, ketersedian produk dan yang juga penting adalah komunikasi antar produsen dan konsumen agar mengetahui informasi mengenai produk dan keberadaannya. Salah satu bentuk komunikasi ini adalah promosi.
Promosi merupakan bagian dari marketing mix yang sering disingkat menjadi 4P yaitu product, price, place dam promotion. Promosi sendiri terdiri dari beberapa bagian antara lain personal selling, mass seling, publicity, dan sales promotion. Pada saat ini ada banyak perusahaan yang memproduksi satu jenis produk yang sama dan akhirnya menimbulkan kompetisi. Promosi berperan penting untuk positioning sehingga dapat diketahui kelebihan dari produk tersebut dan menjaga citra apabila ada permasalahan yang mengganggu kenaikan penjualan yang diinginkan produsen dan pemasar.
Untuk menghadapi persaingan pasar Coca-Cola melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan. Berinovasi pada promosi adalah salah satu strategi Coca-Cola Amatil Indonesia untuk meningkatkan penjualan yang signifikan. Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, Coca-Cola Amatil menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu Coca-Cola Amatil menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.
Semua itu menunjukkan komitment Coca-Cola Amatil Indonesia untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Inovasi Strategi Promosi yang dilakukan PT. Coca -Cola Amatil Indonesia.”

1.3  Tujuan Penelitian
Seiring dengan rumusan masalah yang di kemukakan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Inovasi strategi promosi apa saja yang  di lakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
1.4  Manfaat Penelitian
Penelitian ini dirancang lebih mengutamakan makna kontekstual maka hasil penelitian selain mendeskripsikan berbagai inovasi strategi yang di lakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, juga diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.         Pelaku Perusahaan Terkait
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi promosi yang tepat untuk perusahaan.
2.         Penelitian yang akan datang
Sebagai sumber informasi bagi pengembangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang dan diharapkan mampu menjadi refrensi.
3.         Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya dalam hal strategi promosi dan juga sarana perbandingan teori yang diperoleh saat kuliah dan kondisi rill di lapangan.
4.         Bagi penulis
Dapat menambah pola pikir dan sebagai syarat untuk memenuhi tugas kuliah lapangan.






BAB II
LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori-teori yang dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis apa saja yang diperoleh penulis dari hasil penelitian. Dalam hal ini untuk lebih jelas landasan teori apa saja yang diperlukan adalah sebagai berikut :

2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya, untuk berkembang dan mendapat laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian manajemen perusahaan dibidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain.
Drucker mengatakan:“Pemasaran adalah hal yang begitu mendasar sehingga tidak dapat dipandang sebagai fungsi yang terpisah”. Sedangkan menurut   (Kotler,1997), “pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari hasil akhirnya, yaitu dari sudut pandang pelanggan. Keberhasilan usaha tidak ditemukan oleh produsen melainkan oleh pelanggan”. 
Pemasaran yaitu sebagai “Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”.                                                                                                                                                                                              (Kotler, 1994: 4).
Definisi pemasaran ini berstandar pada konsep inti berikut : Kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands), produk (barang, jasa, gagasan), nilai biaya, kepuasan pertukaran, transaksi, hubungan dan jaringan, pasar serta pemasar dan pemasok. Dari definisi di atas dapat disimpulkan tidak satupun perusahaan yang mampu bertahan bila perusahaan tersebut tidak mampu memasarkan barang-barang atau jasa yang dihasilkan. Selanjutnya definisi pemasaran berkembang menjadi sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Berhasil tidaknya perusahaan untuk memperoleh beberapa hal seperti tersebut di atas tergantung dari keahlian mereka untuk merangkai beberapa elemen untuk menjadi alat utama, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang-bidang lainya.
2.2 Pengertian Strategi Promosi
Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi promosi adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen.
Kegiatan  pemasaran  pada  masa  sekarang  ini  tidak  cukup  hanya  dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau, atau saluran  produk  yang  tepat,  akan  tetapi  produsen  harus  tetap  berkomunikasi  dengan langaanannya.  Perusahaan  harus  melakukan  salah  satu  variable  dari  marketing  mix yaitu promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk  memperkenalkan  warna,  bentuk,  jenis  barang,  harga  serta  kualitas  dari  suatu barang  guna  memenuhi  keinginan  dan  kebutuhan  konsumen. 
Kegiatan  promosi adalah  segala  usaha  yang  dilakukan  penjual  untuk  memperkenalkan  produknya kepada calon konsumen, dan membujuk secara tidak langsung agar mereka membeli produk  yang  ditawarkan,  serta  mengingatkan  kembali  konsumen  lama  agar  mereka melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang  dan  jasa  yang  dijual  dengan  maksud  untuk  mengubah  pola  perilaku konsumen. Berbagai  informasi  yang  diberikan  kepada  calon  pembeli  sangat mempengaruhi keputusan tentang pengalokasian dana yang mereka miliki.Untuk memahami  lebih  jauh  mengenai  promosi,  beberapa  ahli  pemasaran mendefinisikan  promosi. 
Berikut  ini  Basu  Swasta  (1984:237)  mendefinisikan Promosi  sebagai  berikut  :  “Promosi  adalah  arus  informasi  atau  persuasi  satu  arah yang  dibuat  untuk  mengarahkan  seseorang  atau  organisasi  kepada  tindakan  yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi  pada  dasarnya  promosi  merupakan  hubungan  yang  erat  dari  informasi, persuasi  dan  komunikasi  karena  dalam  menginformasikan  sesuatu  adalah  juga Membujuk (persuasi). Sebaliknya, seseorang yang dibujuk juga menerima informasi.Persuasi  dan  informasi  akan  menjadi  efektif  melalui  komunikasi.  Oleh  karena  itu, setiap  perusahaan  memerlukan  promosi  untuk  menolong  mereka  dalam mendiferensiasikan  produk  mereka,  membujuk  pembeli  dan  memberikan  sejumlah informasidalam proses keputusan untuk membeli. Dengan demikian perusahaan dapat mengharapkan adanya peningkatan permintaan akan produk yang ditawarkannya.Sedangkan  menurut,Mc.Carthy  dan  William  (1993:294)  mendefinisikan promosi  sebagai  :  “Kegiatan  mengkomunikasikan  informasi  dari  penjual  kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.Kemudian,  pengertian  promosi  yang  lain  dapat  pula  diketahui  berdasarkan definisi Alex Nitisemito (1984:46) adalah sebagai berikut : “Promosi  adalah  bagian  dari  kegiatan  pemasaran  yang  berfungsi  untuk memberikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen dengan  tujuan  agar  dapat  mempengaruhi  pengambilan  keputusan  pembeliannya serta untuk lebih meningkatkan permintaan produk”. Dalam hal ini promosi dianggap sebagai salah satu kegiatan pemasaran yang berfungsi  sebagai  informasi  tentang  perusahaan  dan  produk  yang  dihasilkan  atau dipasarkan  kepada  pihak  konsumen.  Melalui  penayangan  promosi  yang  jelas  dan komunikatif  diharapkan  akan  mempengaruhi  keputusan  pembelian  konsumen  dan pada akhirnya cenderung pula untuk meningkatkan permintaan. Untuk  produk  yang  tidak  berwujud  seperti  jasa,  perusahaan  mengalami kesulitan  untuk  membuat  program.  Akan  lebih  mudah  untuk  menjual  sesuatu  yang dapat dilihat, dirasakan, dan didemonstrasikan.Untuk perusahaan jasa, program promosi yang dibuat mempunyai tiga tujuan yaitu :
1.  Untuk melukiskan manfaat jasa dalam cara yang menarik.
2.  Membedakan hasilnya dari hasil yang dicapai pesaing.
3.  Memberikan  reputasi  yang  baik,  karena  perusahaan  memasarkan  produk yang  tidak          berwujud,  maka  reputasi  perusahaan  merupakan  faktor  yang penting. 

2.3   Alasan Untuk Berpromosi
Promosi merupakan suatu kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan untuk memberikan  informasi  kepada  konsumen  agar  dapat  mengetahui  bahwa  kebutuhan dan  keinginan  mereka  dapat  dipenuhi  dengan  menggunakan  produk  yang  kita tawarkan  yang  bukan  hanya  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan  dari  konsumenseperti  seperti  yang  diuraikan  sebelumnya  tetapi  juga  dapat  memenuhi  harapan konsumen  sehingga  konsumen  betul-betul  puas  dengan  memiliki  produk  yang  kita tawarkan.
Ada tiga fungsi utama yang dipegang kegiatan promosi, yaitu :
1.  Mencari  dan  mendapatkan  perhatian  dari  calon  pembeli,  perhatian  dari Calon  pembeli  harus  diperoleh  karena  ini  merupakan  titik  awal  proses pengambilan keputusan dalam pembelian.
2.  Menciptakan  dan  menimbulkan  “interest”  pada  calon  pembeli. Perhatian Yang  diberikan  seseorang,  mungkin  akan  dilanjutkan  dengan  tahap Berikutnya atau mungkin berhenti.
3.  Mengembangkan  “rasa  ingin tahu”  calon  pembeli  untuk  barang  yang ditawarkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.

2.4  Tujuan Promosi
Dalam  praktek  promosi  dapat  dilakukan  dengan  mendasarkan  pada beberapa tujuan dari dilakukannya promosi, menurut Rangkuti (2009), tujuan promosi diantaranya :
1. Modifikasi tingkah laku
Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan suatu pertukaran di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda. Demikian juga pendapat mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi, dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan demikian, tujuan dari ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk.

2. Memberitahu
Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yag dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk.
Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut serta kegunaannya dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi kenyataannya sekarang imi banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif.
Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk tersebut.

4. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada, sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung secara terus-menerus.
2.5  Bentuk-Bentuk Bauran Promosi
Promosi sangat menentukan pencapaian laba suatu perusahaan. Dimana tidak hanya  digunakanuntuk  memperkenalkan  produk  baru,  akan  tetapi  digunakan  juga untuk  produk  lama  yang  sudah  mulai  menurun  penjualannya  akibat  minat  dari konsumen mulai menurun. Dalam hal ini sangat diperlukan promosi yang agresif agar konsumen dapat menaruh minat kembali atas produk tersebut.Usaha-usaha  untuk  mencapai  tujuan  tersebut  perlu  mencari  bentuk  promosi Yang  efektif  dan  kombinasi  terbaik  dari  bentuk-bentuk  promosi  yang  ada.Bauran promosi atau promotional mix terdiri atas empat unsur yaitu :

1.      Periklanan (Advertising)
            kegiatan  periklanan  dimana  perusahaan  menawarkan  produknya adalah  melalui  radio,  televise,  majalah,  kalender,  surat  kabar,  papan  reklame,  dan sebagainya.  Dengan  demikian  iklan  dapat  dimanfaatkan  sebagai  salah  satu  cara efisien untuk mencapai sejumlah pembeli yang terpencar. Dengan adanya pemasangan iklan ini diharapkan agar para konsumen tertarik dan  sekaligus  mau  membeli  produk  yang  ditawarkan  itu.  Berhasilnya  sebuah  iklan sangat tergantung pada daya tarik atau kemampuan untuk menarik pembeli.
Sifat-sifat periklanan yaitu :
a.       Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang produk yang di-iklan-kan.
b.      Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan informasi.
c.       Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
d.      Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong.

2.  Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi  penjualan  merupakan  kegiatan  promosi  yang  dilakukan  dengan mengadakan  pameran,  peragaan/demonstrasi  dan  berbagai  kegiatan  penjualan  lain yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat rutin.
a.Promosi  penjualan  dilakukan  dengan  berbagai  usaha  untuk  meningkatkan penjualan dengan menyelenggarakan berbagai pertunjukan, demonstrasi, perlombaan serta kemasan khusus. Promosi penjualan dapat dibedakan atas tiga macam :
b.  Promosi yang diadakan kepada pembeli, misalnya sample, kupon, pameran demonstrasi atau peragaan, dan lain lain.
c.  Promosi  yang  diarahkan  kepada  pedagang,  misalnya  member  potongan harga.
d.  Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga, misalnya bonus.Disamping  itu  promosi  penjualan  banyak  membantu produsen  dalam  hal memperkenalkan  produk,  menarik  para  langganan,  dan  membantu  untuk meringankan tugas dari pramuniaga. Untuk melaksanakan promosi penjualan  secara besar-besaran memerlukan dana yang besar. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik  sebelum  melaksanakan  kegiatan  tersebut.  Dengan  promosi  penjualan, perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualannya dengan menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam  promosi  penjualan  perlu  ditimbulkan  kepercayaan  serta  kebanggaan akan  produk  yang  ditawarkan.  Apabila  kualitas  barang/jasa  yang  dipromosikan ternyata mengecewakan konsumen, maka konsumen akan jera untuk membeli kedua kalinya,  secara  perlahan-lahan  konsumen  yang  lain  akan  ikut  untuk  tidak  membeli produk tersebut. 
Sifat-sifat promosi penjualan yaitu :
-  Harus menarik dan komunikatif
-  Dapat menciptakan rangsangan untuk membeli
-  Sarana tersebut menawarkan undangan.
            Karena beragamnya insentif, penetapan harga, dan kemampuan komunikasi, promosi penjualan cukup fleksibel untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran. Seorang manajer produk dapat menargetkan pembeli, perantara, dan wiraniaga dan dapat mengukur tanggapan penjualan dari kegiatan-kegiatan promosi penjualan untuk menentukan keefektifan mereka.
            Kendati demikian, promosi penjualan bukan tanpa kelemahan. Dalam banyak kesempatan, promosi penjualan lebih mendukung upaya-upaya promosi lainnya ketimbang menggantikan periklanan dan penjualan perorangan. Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah orang-orang tertentu untuk tidak mengambil keuntungan dari penawaran bebas, kupon, dan insentif lainnya.


3. Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah non personal untuk memacu permintaan yang tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dari publisitas ini. Berita publisitas disiarkan  dalam  media  publisitas  seperti  radio,  televise,  dan  lain  lain.  Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tapi berupa berita. Perusahaan yang telah berhasil menciptakan produk baru tetapi tidak memiliki sejumlah dana untuk mempromosikan produk baru tersebut, maka dapat menempuh dengan cara publisitas untuk menjangkau konsumen atau masyarakat. Dengan jalan publisitas perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat melalui berita komersial yang dimuat di media massa.
Sifat-sifat publisitas :
a.       Kredibilitas yang tinggi
Cerita dan kisah yang baru akan lebih otentik dan dapat dipercaya dibandingkan dengan iklan.
b.      Kemampuan menangkap pembeli yang dibidik sebelumnya
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
c.       Dramatisi
Hubungan masyarakat memiliki kemampuan mendramatisi suatu perusahaan atau produk.


5.      Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan  perorangan  (personal  selling)  merupakan  kegiatan  promosi  yang berbeda  dengan  periklanan  karena  menggunakan  orang/individu  didalam pelaksanannnya.  Individu-individu  yang  melaksanakan  kegiatan  personal  selling  ini disebut tenaga penjualan (salesman)Dalam  personal  selling  terjadi  interaksi  langsung  dimana  tenaga  penjualan saling bertemu muka dengan pembeli. Personal selling dilakukan dengan secara lisan atau  tatap  muka  dsalam  bentuk  percakapan  antara  tenaga  penjualan  dengan pembeli.Disini  pembeli  diberi  kesempatan  untuk  meyatakan  keberatan-keberatan mereka  tentang  mutu,  harga  barang,  dan  lain-lain.  Konsumen  dapat  mengajukan berbagai  pertanyaan  untuk  mendapatkan  informasi  yang  selengkapnya  dari perusahaan sebagai penjual agar perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Sifat-sifat personal selling
Sifat-sifat personal selling antara lain :
 Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih.
 Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
 Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.
Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal. Di samping itu, spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian, personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode promosi lainnya.

2.6  Pelaksanaan Rencana Promosi
Pelaksanaan  promosi  akan  melibatkan  beberapa  tahap (BasuSwasta Dh dan Irawan, 1990: 359-361), antara lain:
1. Menentukan Tujuan
Tujuan promosi merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika perusahaan menetapkan beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.

2. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju
Segmen pasar  yang  ingin  dicapai  oleh  perusahaan  dalam promosinya  harus  dapat  dibatasi  secara  terpisah  menurut  faktor demografis  dan  psikografis.  Pasar  yang  dituju  harus  terdiri  atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan.
3. Menyusun Anggaran
Anggaran  promosi  sangat  penting  untuk  kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.

4.Memilih Berita
Tahap selanjutnya  dimulai  dengan  berita  yang  tepat  untuk mencapai pasar yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya perusahaan  lebih    cenderung  mengutamakan  tema  promosi  yang bersifat persuasif.

5. Menentukan Promotional Mix
Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda-beda pada  masing-masing  kegiatan  promosinya.  Misalnya,  hubungan masyarakat dapat dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli tentang suatu produk atau perusahaan yang menawarkannya.

6.Memilih Media Mix
Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada 
khalayak  sasaran.  Untuk  alternatif  media  secara  umum  dapat
 
dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,
 
brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang
 
(baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran,
 
direct  mail,
 point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus 
memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran
 
produk perusahaan.

7. Mengukur Efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat  promosi  mempunyai  pengukuran  yang  berbeda-beda,  tanpa dilakukannya  pengukuran  efektifitas  tersebut  akan  sulit  diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.

8. Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi
Setelah  dilakukan  pengukuran  efektifitas,  ada  kemungkinan dilakukan perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional  mix,  media  mix,  berita,  anggaran  promosi,  atau  cara pengalokasian  anggaran  tersebut.  Yang  penting,  perusahaan  harus memperhatikan  kesalahan-kesalahan  yang  pernah  diperbuat  untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang.
Teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga, teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan, dan emosi. Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan pembelian.
Perilaku konsumen merupakan studi yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran banyak sekali meminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu), Sosiologi (studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu), dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru.

2.7   Metode Pembuatan Anggaran Promosi

Salah  satu  masalah  pemasaran  yang  sulit  adalah  mengukur  berapa besarnya  biaya  promosi  yang  harus  dikeluakan  oleh  perusahaan.  Terdapat  4 metode umum yang digunakan, yaitu :
1. Metode menurut kemampuan
Beberapa  perusahaan  menetapkan  anggaran  promosinya  berdasarkan perkiraan  mengenai  kemampuan  utuk  membiayai.  Metode  ini  sama  sekali tidak  menghiarukan  dampak  promosi  atas  penjualan.  Tidak  ada  kepastian penyusunan anggaran promosi tahunan hingga akan menyulitkan penyusunan rencana pemasaran jangka panjang.

2. Metode menurut persentase penjualan
Perusahaan  dapat  pula  menggunakan  penentuan  anggaran  promosi penjualan berdasarkan presentase tertentu dari penjualan  yang  sekarang  atau yang akan datang atau dari harga penjualan.Metode ini memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a.  Dengan  metode  ini,  biaya  promosi  ini  akan  berubah-ubah  sesuai  dengan kemampuan perusahaan menjual produk.
b.  Metode  ini  mendorong  manajemen  untuk  mempertimbangkan  hubungan antara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit.
c.  Mendorong  stabilitas  persaingan  pada  tingkat  dimana  perusahaanperusahaan yang sedang bersaing mengeluarkan persentase dari penjualan mereka yang hampir sama besarnya untuk promosi.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah :
a.  Biaya  yang  dikeluarkan  oleh  dana  yang  tersedia,  bukan  oleh  berbagai peluang yang ada.
b.  Tidak  mendorong  eksperimen  promosi  untuk  melawan  arus  atau pembiayaan  promosi  yang  agresif.  Ketergantungan  biaya  promosi  pada naik turunnya penjualan mengganggu perencanaan jangka panjang.
3. Metode keseimbangan persaingan
Beberapa  perusahaan  menetapkan  biaya  promosi  sesuai  dengan pengeluaran biaya pesaingnya. Ada dua hal penting  yang harus diperhatikan mengenai pemakaian metode ini, yakni :
a.  Biaya yang dikeluarkan menggambarkan kebijaksanaan kolektif industry, dengan  mempertahankan  kesamaan  antar  pesaing,  perang  promosi  akan dapat dielakkan.
b.  Tidak  ada  alasan  yang  dapat  meyakinkan  bahwa  pesaing  lebih  tahu mengenai  apa  yang  harus  dilakukan  suatu  perusahaan  untuk mempromosikan  produknya.  Selain  itu  data  mengenai  biaya  promosi pesaing sulit diperoleh.

4. Metode tugas dan sasaran
Metode ini mengharuskan pemasar supaya menentukan biaya promosi dengan  cara  menentukan  sasaran  khusus  mereka,  menentukan  tugas  yang harus  dilakukan  untuk  mencapai  sasaran  tersebut  dan  memperhitungkan berapa  biayanya.  Jumlah  biaya  total  dari  tugas  untuk  mencapai  sasaran tersebut  diperkirakan  merupakan  biaya  promosi.  Metode  ini  memungkinkan manajemen  menguraikan  asumsi  mereka  mengenai  hubungan  antara  uang, tingkat penampilan, tingkat percobaan dan tingkat pemakaian tetap.




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
      Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat sebagai penelitian evaluatif, yaitu akan evaluatif strategi promosi apa saja yang dilakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

3.2 Obyek penelitian
      Dalam peneliyian ini penulis menggunakan obyek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak dibidang industri minuman PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.

3.3 Data (Sumber Data, Metode Pengumpulan Data)
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus.
            Data didapat dengan cara interview. Pengertian interview adalah suatu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan manajer pemasaran perusahaan dalam rangka melengkapi data yang diperlukan.
2.      Data Sekunder
Sumber data sekunder juga dapat didefinisikan sebagai data yang telah dikumpulkan oleh orang lain dan kemudian dipergunakan kembali dengan cara yang berbeda (Blaxter, et. al., 2001:229). Data sekunder ini bisa berupa komentar, interpretasi ataupun pembahasan tentang materi asli atau pembahasan tentang materi dari data primer (Silalahi, 2006:266). Data sekunder dalam penelitian ini yaitu penghargaan yang diperoleh perusahaan, sejarah perusahaan, visi, misi serta dokumen dari PT.COCA-COLA AMATIL INDONESIA.

3.4 Teknik Analisis Data
            Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif, artinya memberikan gambaran pola-pola yang konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan ditafsirkan secara singkat dan penuh makna (Kuncoro, 2009;34). Dalam analisis diskriptif perlu melakukan komparasi hasil penelitian dengan penelitian-penelitian lain yang terkait serta memaknai hasil penelitian tersebut dengan menggunakan teori dan konsep yang relevan (Kuncoro, 2009;35)





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1     Data Umum
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Minuman ringan (Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air murni. Minuman ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci besar yang diletakkan ditempat-tempat strategis.Namun adanya peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut digantikan dengan kemasan botol yang lebih praktis.
The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh  pelosok negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal pada tahun 1927 melalui De Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang membotolkan nya untuk pertama kali di Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama menjadi The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik.
            Saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mengambil alih seluruh produksi maupun distribusi dari seluruh produk lisensi The Coca-Cola Company.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara
Misi
Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen dengan rasa bangga sepanjang hari
4.1.3 Lokasi Perusahaan
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Jalan Raya Surabaya-Malang km.43 Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
4.1.4 Hasil Produksi
            Berbagai macam produk yang dihasilkan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Mulai dari Coca-cola, Sprite, Fanta, Frestea, Minute Maid, Aquarius, Ades, A&W, DLL.





4.2     Data Khusus
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan bagian manajemen pemasaran dan bagian produksi, maka diperoleh data-data sebagai berikut :

1.      Alasan Untuk Berpromosi
Alasan Coca-Cola untuk berpromosi adalah :
a.  Mencari  dan  mendapatkan  perhatian  dari  calon  pembeli,  perhatian  dari Calon  pembeli  harus  diperoleh  karena  ini  merupakan  titik  awal  proses pengambilan keputusan dalam pembelian.
b.  Menciptakan  dan  menimbulkan  “interest”  pada  calon  pembeli.
c.  Mengembangkan  “rasa  ingin tahu”  calon  pembeli  untuk produk yang ditawarkan Coca-Cola, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.

2.      Tujuan Berpromosi
Karena produk Coca-Cola sudah cukup lama beredar di pasaran, serta sudah banyak masyarakat atau konsumen yang tahu tentang produk Coca-Cola, maka Coca-Cola melakukan kegiatan Promosi dengan tujuan untuk :
a. Memberitahu
Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yag dituju tentang pemasaran produk baru dari Coca-Cola, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk.
b. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk Coca-Cola di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti Coca-Cola berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada, sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung secara terus-menerus.

3.      Bentuk-Bentuk Bauran Promosi
Berikut adalah berbagai jenis produk yang dihasilkan Coca-Cola beserta bauran promosinya :
a.       Coca-cola
Produk unggulan Coca-cola Amatil ini banyak mengalami inovasi dalam promosinya yaitu melaui publisitas berbagai acara serta slogan-slogan yang menarik dalam pamflet, maupun dalam iklan televisi, berikut inovasi slogan coca-cola dari tahun 2000 hingga sekarang :
·         2000-2004: Semangat Coca-Cola
·         2002-2004: Segarkan Harimu
·         2004-2006: Segarnya Mantap itu Coca-Cola
·         2004-2006: Segarnya Mantap
·         2006-2008: Hidup ala Coca-Cola
·         2008-2009: Brrr... Hidup ala Coca-Cola
·         2009-2010: Buka Coca-Cola, Buka Semangat Baru
·         2010-2011: Buka Semangat Baru
·         2011-2013: Segarkan Semangatmu
·         2013-sekarang: Buka Semangat Baru
Selain slogan diatas Coca-Cola juga berpromosi dengan jingle yang bertajub Buka Semangat Baru, dan turut berpartisipasi memeriahkan pesta bola empat tahunan dengan meluncurkan Coca-Cola versi piala dunia. Saat ini Coca-Cola gencar melakukan promosi melaui media sosial, media yang digunakan adalah LINE dengan akun Coca-Cola Indonesia.

b.    Sprite
Untuk produk ini inovasi promosi yang dilakukan adalah melalui iklan televisi, slogan, derta jingle yang bertajub “Sensasi Plong”.
c.     Fanta
Saat ini Fanta berpromosi melalui sales promotion dengan meluncurkan karakter yang menggambarkan keceriaan 5 anggota keluarga saat minum Fanta. Karakter itu diberi nama yaitu : Andi, Todd, Lola, Gigi, dan Floyd yang terpampang disetiap kemasannya.
d.    Frestea
Frestea melakukan promosi dengan slogan-slogan unik disetiap iklannya yang ditayangkan di Televisi yaitu slogan yang menggambarkan dengan minum frestea segala kegalauan dan keresahan bisa terlupakan. Slogannya adalah “Kalem Aja Lanjut Terus”.



e.     Minute maid
Minute Maid hadir dengan menyajikan minuman jeruk yang berbeda yaitu dengan bulir jeruk di dalamnya. Slogan andalan produk ini hingga saat ini adalah “Nikmati Bulir Lebih Gede Minute Maid”
f.     Ades
Untuk produk air mineral dalam kemasan Ades melakukan promosi dengan kampanye yang unik untuk melakukan gerakan perubahan dengan Langkah kecil memberikan perubahan:  
1.Pilih                  : Air mineral berkualitas dari The Coca-Cola Company.
2.Minum              : Nikmati teguk demi teguk kesegarannya.
3.Remukkan       : Botol yang diremukkan memakai lebih sedikit ruang.
Ades ingin menyasar para generasi muda yang memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan, terbuka terhadap peluang baru, dan siap mewujudkannya dalam tindakan nyata. Harapannya, mereka juga lebih kritis dalam membeli produk yang akan dikonsumsi

4.      Metode Pembuatan Anggaran Promosi

a.       Metode menurut persentase penjualan
Coca-Cola menggunakan  penentuan  anggaran  promosi penjualan berdasarkan presentase tertentu dari penjualan  yang  sekarang  atau yang akan datang dapat pula dari harga penjualan.


4.3    Pembahasan
4.3.1 Inovasi Coca-Cola
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar, dikenal luas serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif dan mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill, produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Februari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

4.3.2 Strategi Promosi Coca-Cola
Saat ini The Coca-Cola Company adalah market leader dalam perusahaan minuman dengan salah satu produk minuman berkarbonasinya Coca cola. Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam saham terhadap keberhasilan Coca cola ke depannya.
Dalam kegiatan promosinya, Coca-Cola selalu melakukan pendekatan-pendekatan kreatif melalui berbagai macam metode promosi. Selain itu, agar tetap eksis dan relevan dengan konsumennya yang merupakan remaja dewasa, Coca-Cola selalu melakukkan peremajaan produk lewat promosinya.
1.      Penjualan Perorangan (Personal selling)
Dalam promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk menjaga kepercayaan masyarakat melalui website resminya di www.coca-colaamatil.co.id lewat bagian mitos atau fakta di website tersebut. Didalamnya juga dijelaskan mengenai penjagaan mutu dari Coca-Cola itu sendiri melalui bagian Virtual Plant Tour. Di sana dijelaskan mulai dari pembuatan sampai penyimpanan hingga ada di tangan konsumen.

2.      Periklanan (Advertising)
Coca-cola juga didukung dengan berbagai periklanan yang marak di berbagai media seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang dikeluarkan dalam iklan Coca-Cola tergolong unik, kreatif serta memiliki timing yang tepat. Dalam pembuatan iklannya, Coca-Cola bekerjasama dengan agensi iklan McCann Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan Coca-Cola mempunyai big idea Piala Dunia yang sedang marak menunjukan timing yang tepat dari iklan Coca Cola. Coca-cola juga melakukan iklan melalui jingle dengan menggunakan penyanyi terkenal seperti Ipank, Ello, dan penyanyi lainnya dengan jingle yang berjudul “Semangat Baru”.
Dengan seiring perkembangan teknologi Coca-Cola juga berinovasi dalam promosinya. Promosi yang dilakukan Coca-Cola di era kemajuan teknologi saat ini yaitu melalui sosial media seperti Line, Twitter, Facebook, DLL.
3.      Publisitas
Lewat hubungan masyarakatnya, Coca Cola memberikan pengembangan industri kecil di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan saart ini telah memberikan pelayanan kepada lebih dari 320 orang pengusaha mikro dan terus berkembang. Selain itu, Coca cola mengembangkan indirect distribution berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha mikro dan street vending untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang tinggi dalam bentuk kios berjalan, kereta dorong dan rombong.
4.      Sales promotion
Sales promotion dilakukan antara lain melalui program hadiah di balik tutup botol di akhir tahun 2009 dengan tema “Buka Coca-Cola, Buka Kesempatan Semangat Baru Di Balik Tutup Botol Coca-Cola” dengan hadiah tabungan senilai Rp 2 juta untuk 20.000 pemenang, dan jutaan botol minum gratis. Yang lain misalnya pada tanggal 7 Januari 2007 di Plaza Barat Senayan Jakarta dilakukan pelepasan balon yang telah diisi berbagi impian dan cita-cita. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara PositiFIESTA yang diselenggarakan Coca Cola Indonesia sekaligus peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca Cola”. Selain itu juga dengan bekerja sama dengan restoran semisal Mc’Donalds, Domino Pizza dan sebagainya melalui program HoReCa (hotel, restaurant dan café).
5.      Efektifitas
Saat ini, pangsa pasar Coca-Cola di Indonesia sebesar 40 persen dari seluruh pangsa sparkling tea dan jus. Coca-Cola Amatil menargetkan pertumbuhan penjualan tersebut setelah mengamati pertumbuhan konsumen minuman ringan yang semakin meningkat. Pertumbuhan volume konsumen kelas menengah diperkirakan naik 9 persen per tahun. Saat ini, jumlah konsumen Coca-Cola kelas menengah mencapai 131 juta.
Selain peningkatan penjualan, Coca-cola mendapatkan banyak penghargaan di berbagai bidang antara lain di bidang sustainability, workplace, environment, community, diversity, brands dan marketing. Beberapa yang menarik mengenai penghargaan di bidang marketing adalah Most Innovative Companies for 2010, BusinessWeek (April 2010) Bronze Media Lion (Cannes) and Gold Effie (Argentina), “Destapados Copa Coca-Cola” activation (Argentina, October 2009), European Beverage Innovation Award (September 2009), “Happiness Factory — The Movie,” 10 Best TV Ads of 2007, TIME magazine (December 2007) Silver Award, Brand Awareness/Positioning category, “The Coke Show – Coca-Cola’s Consumer Generated Media Approach, ” MIXX Awards (October 2007), Best Advertiser Award 2006, Coca-Cola (Japan) Company, Ltd. (CCJC), CM Data Bank (May 2007), Advertiser of the Year Award, Coca-Cola Spain, Anuncios Awards (2007) dan sebagainya. Meski penghargaan tersebut belum mampu meningkatkan penjualan Coca-Cola yang signifikan, baik di dunia maupun di Indonesia khususnya, namun Coca-Cola masih menguasai market share yang cukup tinggi.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Inovasi strategi pemasaran yang diterapkan Coca Cola tergolong unik dan kreatif sesuai dengan jiwa target pasar yakni remaja menuju dewasa. Media yang digunakan dalam beriklan sangat beragam dan bersifat ‘baru’ karena penuh inovasi begitu juga halnya dengan strategi promosinya. Selain itu juga, terdapat peremajaan produk yang terus dilakukan untuk memperbaharui positioning produk agar tetap sama dengan target pasarnya.

Coca-cola sebagai salah satu minuman ringan di Indonesia telah berhasil meningkatkan awareness masyrakat mengenai keberadaan produk tersebut. Hal ini lumayan menunjang penjualan Coca-cola di Indonesia yakni  13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun. Namun masih lebih kecil dibanding Malaysia, Filiphina dan Singapura.






5.2  Saran
Coca-Cola sudah melakukan berbagai macam inovasi dari sisi promosinya, tetapi masih ada permasalahan dalam penjualan. Penjualan masih lebih kecil dari negara lain. Hal ini menunjukan adanya permasalahan di bauran pemasaran lainnya yang tidak dibahas dalam makalah karena makalah hanya membahas dari sisi promosi saja. Dibutuhkan kerjasama antara berbagai bauran pemasaran yang tergabung dalam marketing mix. Menonjolkan di satu sisi saja tidak akan memajukan penjualan secara signifikan. Untuk meningkatkan penjualan PT. Coca-Cola Amatil juga harus berinovasi pada marketing mix yang lain, yaitu dengan melakukan inovasi pada product, price, dan place sehingga penjualan dapat meningkat secara signifikan.









DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W.1998. Pemasaran Strategis Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kotler, Philip.2009. Manajemen Pemasaran Buku 1 Edisi 13. Jakarta: Penerbit Erlangga
 McCarthy, E. Jerome & Wiliam D. Perreault. (1993). Dasar-dasar Pemasaran Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga

Website :
http://www.coca-colaamatil.co.id/





1 komentar:

  1. Coin Casino UK 🎖️ Welcome Bonus up to £500
    › › Online Casinos › 바카라 사이트인카지노 Online Casinos Casino · The Coin Casino UK Bonus Code: CBECOMBET. septcasino Free Spins. 1 x £600 casino bonus + 100 free spins. 2 x £500 deposit bonus + 100 free

    BalasHapus