BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Inti dari pemasaran adalah berkisar dari sebuah
produk. Produk ini muncul dari adanya needs atau keinginan dasar
manusia dan wants yaitu kehendak kuat yang diiringi dengan
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan tadi. Dari kesadaran ini munculah berbagai
macam produk. Setelahnya muncul masalah lain, yakni mengenai pemasaran dari
produk tersebut. Bagaimana caranya agar suatu produk bisa ke tangan konsumen
yang tepat.
Dalam
memasarkan suatu produk, ada berbagai macam hal yang harus diperhatikan, antara
lain kualitas, harga yang kompetitif, ketersedian produk dan yang juga penting
adalah komunikasi antar produsen dan konsumen agar mengetahui informasi
mengenai produk dan keberadaannya. Salah satu bentuk komunikasi ini adalah promosi.
Promosi merupakan bagian dari marketing mix yang
sering disingkat menjadi 4P yaitu
product, price, place dam promotion. Promosi
sendiri terdiri dari beberapa bagian antara lain personal selling, mass
seling, publicity, dan sales promotion. Pada saat ini ada
banyak perusahaan yang memproduksi satu jenis produk yang sama dan akhirnya
menimbulkan kompetisi. Promosi berperan penting untuk positioning sehingga
dapat diketahui kelebihan dari produk tersebut dan menjaga citra apabila ada
permasalahan yang mengganggu kenaikan penjualan yang diinginkan produsen dan
pemasar.
Untuk
menghadapi persaingan pasar Coca-Cola melakukan berbagai strategi untuk
meningkatkan penjualan. Berinovasi pada promosi adalah salah satu strategi
Coca-Cola Amatil Indonesia untuk meningkatkan penjualan yang signifikan. Selain
berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan
penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan
inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan,
dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah
kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company,
pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan
Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.
Pemasaran
Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola
Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan
produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Coca-Cola Amatil Indonesia
merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint
venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola
Amatil Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta,
dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk
menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, Coca-Cola
Amatil menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara
internasional. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian
terpenting dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu Coca-Cola Amatil
menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap
kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada
kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih
rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan
pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan
karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.
Semua
itu menunjukkan komitment Coca-Cola Amatil Indonesia untuk memastikan bahwa
teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya
tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana Inovasi Strategi Promosi yang dilakukan PT. Coca -Cola Amatil
Indonesia.”
1.3
Tujuan
Penelitian
Seiring dengan
rumusan masalah yang di kemukakan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui Inovasi strategi promosi apa saja yang di lakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
1.4
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini dirancang lebih
mengutamakan makna kontekstual maka hasil penelitian selain mendeskripsikan
berbagai inovasi strategi yang di lakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.
Pelaku Perusahaan Terkait
Penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi
promosi yang tepat untuk perusahaan.
2.
Penelitian yang akan datang
Sebagai sumber
informasi bagi pengembangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang
dan diharapkan mampu menjadi refrensi.
3.
Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan
mahasiswa khususnya dalam hal strategi promosi dan juga sarana perbandingan
teori yang diperoleh saat kuliah dan kondisi rill di lapangan.
4.
Bagi penulis
Dapat menambah pola
pikir dan sebagai syarat untuk memenuhi tugas kuliah lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan
teori merupakan teori-teori yang dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis
apa saja yang diperoleh penulis dari hasil penelitian. Dalam hal ini untuk
lebih jelas landasan teori apa saja yang diperlukan adalah sebagai berikut :
2.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaanya, untuk berkembang dan mendapat laba. Berhasil tidaknya dalam
pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian manajemen perusahaan dibidang
pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain.
Drucker mengatakan:“Pemasaran adalah hal yang begitu mendasar sehingga
tidak dapat dipandang sebagai fungsi yang terpisah”. Sedangkan menurut (Kotler,1997),
“pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari hasil akhirnya,
yaitu dari sudut pandang pelanggan. Keberhasilan usaha tidak ditemukan oleh
produsen melainkan oleh pelanggan”.
Pemasaran yaitu sebagai “Suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”.
(Kotler, 1994: 4).
Definisi pemasaran ini berstandar pada konsep inti berikut :
Kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demands),
produk (barang, jasa, gagasan), nilai biaya, kepuasan pertukaran, transaksi,
hubungan dan jaringan, pasar serta pemasar dan pemasok. Dari definisi di atas
dapat disimpulkan tidak satupun perusahaan yang mampu bertahan bila perusahaan
tersebut tidak mampu memasarkan barang-barang atau jasa yang dihasilkan.
Selanjutnya definisi pemasaran berkembang menjadi sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Berhasil tidaknya perusahaan untuk memperoleh beberapa hal seperti
tersebut di atas tergantung dari keahlian mereka untuk merangkai beberapa
elemen untuk menjadi alat utama, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan,
maupun bidang-bidang lainya.
2.2 Pengertian Strategi Promosi
Strategi
promosi adalah perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi dari suatu
organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi promosi adalah
untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen.
Kegiatan
pemasaran pada masa sekarang ini tidak
cukup hanya dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas,
penetapan harga yang terjangkau, atau saluran produk yang
tepat, akan tetapi produsen harus tetap
berkomunikasi dengan langaanannya. Perusahaan harus
melakukan salah satu variable dari
marketing mix yaitu promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi antara
produsen dan konsumen untuk memperkenalkan warna,
bentuk, jenis barang, harga serta kualitas
dari suatu barang guna memenuhi keinginan
dan kebutuhan konsumen.
Kegiatan
promosi adalah segala usaha yang dilakukan
penjual untuk memperkenalkan produknya kepada calon konsumen,
dan membujuk secara tidak langsung agar mereka membeli produk yang
ditawarkan, serta mengingatkan kembali konsumen
lama agar mereka melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan
kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang barang dan
jasa yang dijual dengan maksud untuk mengubah
pola perilaku konsumen. Berbagai informasi yang
diberikan kepada calon pembeli sangat mempengaruhi
keputusan tentang pengalokasian dana yang mereka miliki.Untuk memahami
lebih jauh mengenai promosi, beberapa ahli
pemasaran mendefinisikan promosi.
Berikut
ini Basu Swasta (1984:237) mendefinisikan Promosi
sebagai berikut : “Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Jadi pada dasarnya promosi merupakan
hubungan yang erat dari informasi, persuasi
dan komunikasi karena dalam menginformasikan
sesuatu adalah juga Membujuk (persuasi). Sebaliknya, seseorang yang
dibujuk juga menerima informasi.Persuasi dan informasi
akan menjadi efektif melalui komunikasi.
Oleh karena itu, setiap perusahaan memerlukan
promosi untuk menolong mereka dalam
mendiferensiasikan produk mereka, membujuk
pembeli dan memberikan sejumlah informasidalam proses
keputusan untuk membeli. Dengan demikian perusahaan dapat mengharapkan adanya
peningkatan permintaan akan produk yang ditawarkannya.Sedangkan
menurut,Mc.Carthy dan William (1993:294) mendefinisikan
promosi sebagai : “Kegiatan mengkomunikasikan
informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam
saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.Kemudian, pengertian
promosi yang lain dapat pula diketahui
berdasarkan definisi Alex Nitisemito (1984:46) adalah sebagai berikut :
“Promosi adalah bagian dari kegiatan pemasaran
yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang perusahaan dan
produknya kepada konsumen dengan tujuan agar dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan pembeliannya serta untuk
lebih meningkatkan permintaan produk”. Dalam hal ini promosi dianggap sebagai
salah satu kegiatan pemasaran yang berfungsi sebagai
informasi tentang perusahaan dan produk
yang dihasilkan atau dipasarkan kepada pihak
konsumen. Melalui penayangan promosi yang
jelas dan komunikatif diharapkan akan
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan pada
akhirnya cenderung pula untuk meningkatkan permintaan. Untuk produk
yang tidak berwujud seperti jasa,
perusahaan mengalami kesulitan untuk membuat
program. Akan lebih mudah untuk menjual
sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan, dan didemonstrasikan.Untuk
perusahaan jasa, program promosi yang dibuat mempunyai tiga tujuan yaitu :
1. Untuk melukiskan manfaat
jasa dalam cara yang menarik.
2. Membedakan hasilnya dari
hasil yang dicapai pesaing.
3. Memberikan
reputasi yang baik, karena perusahaan
memasarkan produk yang
tidak berwujud,
maka reputasi perusahaan merupakan faktor yang
penting.
2.3 Alasan Untuk Berpromosi
Promosi
merupakan suatu kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan untuk memberikan
informasi kepada konsumen agar dapat
mengetahui bahwa kebutuhan dan keinginan mereka
dapat dipenuhi dengan menggunakan produk
yang kita tawarkan yang bukan hanya
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari
konsumenseperti seperti yang diuraikan sebelumnya
tetapi juga dapat memenuhi harapan konsumen
sehingga konsumen betul-betul puas dengan memiliki
produk yang kita tawarkan.
Ada tiga fungsi utama yang dipegang
kegiatan promosi, yaitu :
1. Mencari dan
mendapatkan perhatian dari calon pembeli,
perhatian dari Calon pembeli harus diperoleh
karena ini merupakan titik awal proses pengambilan
keputusan dalam pembelian.
2. Menciptakan dan
menimbulkan “interest” pada calon pembeli. Perhatian
Yang diberikan seseorang, mungkin akan
dilanjutkan dengan tahap Berikutnya atau mungkin berhenti.
3. Mengembangkan
“rasa ingin tahu” calon pembeli untuk
barang yang ditawarkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap
sebelumnya.
2.4 Tujuan Promosi
Dalam praktek promosi dapat
dilakukan dengan mendasarkan pada beberapa tujuan dari
dilakukannya promosi, menurut Rangkuti (2009), tujuan promosi diantaranya :
1. Modifikasi
tingkah laku
Pasar
merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan suatu pertukaran
di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam tingkah laku yang satu sama
lain saling berbeda. Demikian juga pendapat mereka mengenai suatu barang dan
jasa, selera, keinginan, motivasi, dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa
tersebut saling berbeda. Dengan demikian, tujuan dari ini adalah berusaha untuk
mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu
produk menjadi setia terhadap produk.
2. Memberitahu
Kegiatan
promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yag dituju
tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga,
kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi
yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukanpada tahap-tahap
awal dalam siklus kehidupan produk.
Hal ini merupakan masalah penting
untuk meningkatkan permintaan primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak
akan tertarik untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka
mengetahui produk tersebut serta kegunaannya dan lain sebagainya. Promosi yang
bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk
membeli.
3. Membujuk
Promosi yang
bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang disenangi oleh
sebagian masyarakat. Tetapi kenyataannya sekarang imi banyak muncul justru
adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama untuk mendorong pembeli.
Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih
mengutamakan untuk menciptakan kesan positif.
Hal ini
dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap
perilaku pembeli. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika
produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus
kehidupan produk tersebut.
4. Mengingatkan
Promosi yang
bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk
di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan
produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan
pembeli yang ada, sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi,
melainkan harus berlangsung secara terus-menerus.
2.5 Bentuk-Bentuk
Bauran Promosi
Promosi
sangat menentukan pencapaian laba suatu perusahaan. Dimana tidak hanya
digunakanuntuk memperkenalkan produk baru, akan
tetapi digunakan juga untuk produk lama
yang sudah mulai menurun penjualannya
akibat minat dari konsumen mulai menurun. Dalam hal ini sangat
diperlukan promosi yang agresif agar konsumen dapat menaruh minat kembali atas
produk tersebut.Usaha-usaha untuk mencapai tujuan
tersebut perlu mencari bentuk promosi Yang
efektif dan kombinasi terbaik dari
bentuk-bentuk promosi yang ada.Bauran promosi atau
promotional mix terdiri atas empat unsur yaitu :
1.
Periklanan
(Advertising)
kegiatan periklanan dimana
perusahaan menawarkan produknya adalah melalui
radio, televise, majalah, kalender, surat
kabar, papan reklame, dan sebagainya. Dengan
demikian iklan dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu cara efisien untuk mencapai sejumlah pembeli yang
terpencar. Dengan adanya pemasangan iklan ini diharapkan agar para konsumen tertarik
dan sekaligus mau membeli produk yang
ditawarkan itu. Berhasilnya sebuah iklan sangat
tergantung pada daya tarik atau kemampuan untuk menarik pembeli.
Sifat-sifat periklanan yaitu :
a. Public
Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama
tentang produk yang di-iklan-kan.
b. Pervasiveness,
yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan
informasi.
c. Amplified
Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
d. Impersonality,
yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena
merupakan komunikasi yang menolong.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi
penjualan merupakan kegiatan promosi yang
dilakukan dengan mengadakan pameran,
peragaan/demonstrasi dan berbagai kegiatan
penjualan lain yang dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat rutin.
a.Promosi penjualan
dilakukan dengan berbagai usaha untuk
meningkatkan penjualan dengan menyelenggarakan berbagai pertunjukan,
demonstrasi, perlombaan serta kemasan khusus. Promosi penjualan dapat dibedakan
atas tiga macam :
b. Promosi yang diadakan
kepada pembeli, misalnya sample, kupon, pameran demonstrasi atau peragaan, dan
lain lain.
c. Promosi yang
diarahkan kepada pedagang, misalnya member
potongan harga.
d. Promosi yang diarahkan
kepada pramuniaga, misalnya bonus.Disamping itu promosi
penjualan banyak membantu produsen dalam hal
memperkenalkan produk, menarik para langganan,
dan membantu untuk meringankan tugas dari pramuniaga. Untuk
melaksanakan promosi penjualan secara besar-besaran memerlukan dana yang
besar. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik sebelum
melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan promosi
penjualan, perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualannya dengan menarik
konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam promosi
penjualan perlu ditimbulkan kepercayaan serta
kebanggaan akan produk yang ditawarkan. Apabila
kualitas barang/jasa yang dipromosikan ternyata mengecewakan
konsumen, maka konsumen akan jera untuk membeli kedua kalinya,
secara perlahan-lahan konsumen yang lain
akan ikut untuk tidak membeli produk tersebut.
Sifat-sifat promosi penjualan yaitu
:
- Harus menarik dan
komunikatif
- Dapat menciptakan rangsangan
untuk membeli
- Sarana tersebut menawarkan
undangan.
Karena
beragamnya insentif, penetapan harga, dan kemampuan komunikasi, promosi
penjualan cukup fleksibel untuk mencapai berbagai tujuan pemasaran. Seorang
manajer produk dapat menargetkan pembeli, perantara, dan wiraniaga dan dapat
mengukur tanggapan penjualan dari kegiatan-kegiatan promosi penjualan untuk
menentukan keefektifan mereka.
Kendati
demikian, promosi penjualan bukan tanpa kelemahan. Dalam banyak kesempatan,
promosi penjualan lebih mendukung upaya-upaya promosi lainnya ketimbang
menggantikan periklanan dan penjualan perorangan. Pengendalian perlu dilakukan
untuk mencegah orang-orang tertentu untuk tidak mengambil keuntungan dari
penawaran bebas, kupon, dan insentif lainnya.
3.
Publisitas (Publicity)
Publisitas
adalah non personal untuk memacu permintaan yang tidak dibiayai oleh orang atau
organisasi yang memetik manfaat dari publisitas ini. Berita publisitas
disiarkan dalam media publisitas seperti
radio, televise, dan lain lain. Namun informasi
yang tercantum tidak berupa iklan tapi berupa berita. Perusahaan yang telah
berhasil menciptakan produk baru tetapi tidak memiliki sejumlah dana untuk
mempromosikan produk baru tersebut, maka dapat menempuh dengan cara publisitas
untuk menjangkau konsumen atau masyarakat. Dengan jalan publisitas perusahaan
berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat melalui
berita komersial yang dimuat di media massa.
Sifat-sifat publisitas :
a. Kredibilitas
yang tinggi
Cerita
dan kisah yang baru akan lebih otentik dan dapat dipercaya dibandingkan dengan
iklan.
b. Kemampuan
menangkap pembeli yang dibidik sebelumnya
Hubungan
masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari
wiraniaga dan iklan.
c. Dramatisi
Hubungan
masyarakat memiliki kemampuan mendramatisi suatu perusahaan atau produk.
5.
Penjualan
Perorangan (Personal Selling)
Penjualan
perorangan (personal selling) merupakan kegiatan
promosi yang berbeda dengan periklanan karena
menggunakan orang/individu didalam pelaksanannnya.
Individu-individu yang melaksanakan kegiatan
personal selling ini disebut tenaga penjualan (salesman)Dalam
personal selling terjadi interaksi langsung
dimana tenaga penjualan saling bertemu muka dengan pembeli. Personal
selling dilakukan dengan secara lisan atau tatap muka
dsalam bentuk percakapan antara tenaga
penjualan dengan pembeli.Disini pembeli diberi
kesempatan untuk meyatakan keberatan-keberatan mereka
tentang mutu, harga barang, dan lain-lain.
Konsumen dapat mengajukan berbagai pertanyaan untuk
mendapatkan informasi yang selengkapnya dari perusahaan
sebagai penjual agar perusahaan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan produk
yang ditawarkan kepada konsumen.
Sifat-sifat
personal selling
Sifat-sifat personal selling antara lain :
• Personal
confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dan
interaktif antara 2 orang atau lebih.
• Cultivation,
yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari
sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
• Response,
yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar,
memperhatikan, dan menanggapi.
Oleh
karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai kelebihan antara lain
operasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan
menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan
yang berminat biasanya langsung membeli, dan penjual dapat membina hubungan
jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual
yang relatif besar, maka metode ini biasanya mahal. Di samping itu, spesifikasi
penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian,
personal selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode
promosi lainnya.
2.6 Pelaksanaan
Rencana Promosi
Pelaksanaan promosi
akan melibatkan beberapa tahap (BasuSwasta Dh dan Irawan,
1990: 359-361), antara lain:
1. Menentukan Tujuan
Tujuan promosi
merupakan awal untuk kegiatan promosi. Jika perusahaan menetapkan
beberapa tujuan sekaligus, maka hendaknya dibuat skala prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
2. Mengidentifikasi Pasar yang Dituju
Segmen pasar yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya
harus dapat dibatasi secara terpisah
menurut faktor demografis dan psikografis. Pasar
yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia membeli produk tersebut selama periode yang bersangkutan.
3. Menyusun Anggaran
Anggaran promosi
sangat penting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan pengeluaran uang dalam mencapai tujuan tersebut.
4.Memilih Berita
Tahap selanjutnya
dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang dituju
tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada
tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan
dalam siklus kehidupannya, maka informasi produk akan menjadi topik utama. Sedangkan pada tahap selanjutnya
perusahaan lebih cenderung mengutamakan
tema promosi yang bersifat
persuasif.
5. Menentukan Promotional Mix
Perusahaan dapat
menggunakan tema berita yang berbeda-beda pada masing-masing
kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat dilakukan
untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para
pembeli. Periklanannya dapat dititik beratkan untuk memberikan kesadaran kepada pembeli
tentang suatu produk atau
perusahaan yang menawarkannya.
6.Memilih Media Mix
Media adalah saluran penyampaian
pesan komersial kepada
khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat
dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,
brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang
(baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran,
direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus
memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran
produk perusahaan.
khalayak sasaran. Untuk alternatif media secara umum dapat
dikelompokkan menjadi media cetak (surat kabar, majalah, tabloid,
brosur, selebaran) media elektronik (Televisi , radio) media luar ruang
(baleho, poster, spanduk, balon raksasa) media lini bawah (pameran,
direct mail, point of purchase, kalender). Untuk itu manajer harus
memilih media yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran
produk perusahaan.
7. Mengukur Efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat
penting bagi manajer. Setiap alat promosi mempunyai
pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya
pengukuran efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat
dicapai atau tidak.
8. Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi
Setelah
dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan perubahan
rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional mix, media mix, berita,
anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut. Yang
penting, perusahaan harus memperhatikan kesalahan-kesalahan yang
pernah diperbuat untuk menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang.
Teori awal mengenai perilaku
konsumen didasarkan pada teori ekonomi, dengan pendapat bahwa individu
bertindak secara rasional untuk memaksimumkan keuntungan (kepuasan) mereka
dalam membeli barang dan jasa. Penelitian belakangan ini menemukan bahwa para konsumen
mungkin sekali membeli secara impulsif dan dipengaruhi tidak hanya oleh
keluarga, teman, iklan, dan model iklannya, tetapi juga suasana hati, keadaan,
dan emosi. Semuanya tergabung sehingga membentuk perilaku konsumen yang
menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan dalam
pengambilan keputusan pembelian.
Perilaku konsumen merupakan studi
yang relatif baru pada pertengahan tahun 1960-an. Karena ilmu ini mempunyai
sejarah atau badan risetnya sendiri, para pakar teori pemasaran banyak sekali
meminjam berbagai konsep yang dikembangkan di berbagai disiplin ilmu
pengetahuan lainnya seperti, Psikologis (studi mengenai individu), Sosiologi
(studi mengenai kelompok), Psikologi Sosial (studi bagaimana individu
beroperasi dalam kelompok), Antropologi (pengaruh masyarakat pada individu),
dan Ilmu Ekonomi, dalam membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru.
2.7 Metode Pembuatan Anggaran Promosi
Salah
satu masalah pemasaran yang sulit adalah
mengukur berapa besarnya biaya promosi yang
harus dikeluakan oleh perusahaan. Terdapat 4
metode umum yang digunakan, yaitu :
1. Metode menurut kemampuan
Beberapa
perusahaan menetapkan anggaran promosinya berdasarkan
perkiraan mengenai kemampuan utuk membiayai.
Metode ini sama sekali tidak menghiarukan
dampak promosi atas penjualan. Tidak ada
kepastian penyusunan anggaran promosi tahunan hingga akan menyulitkan
penyusunan rencana pemasaran jangka panjang.
2. Metode menurut persentase penjualan
Perusahaan
dapat pula menggunakan penentuan anggaran promosi
penjualan berdasarkan presentase tertentu dari penjualan yang
sekarang atau yang akan datang atau dari harga penjualan.Metode ini
memiliki beberapa keuntungan yaitu :
a. Dengan metode
ini, biaya promosi ini akan berubah-ubah
sesuai dengan kemampuan perusahaan menjual produk.
b. Metode ini
mendorong manajemen untuk mempertimbangkan hubungan
antara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit.
c. Mendorong
stabilitas persaingan pada tingkat dimana
perusahaanperusahaan yang sedang bersaing mengeluarkan persentase dari
penjualan mereka yang hampir sama besarnya untuk promosi.
Sedangkan kekurangan dari metode ini
adalah :
a. Biaya yang
dikeluarkan oleh dana yang tersedia, bukan
oleh berbagai peluang yang ada.
b. Tidak mendorong
eksperimen promosi untuk melawan arus atau
pembiayaan promosi yang agresif. Ketergantungan
biaya promosi pada naik turunnya penjualan mengganggu perencanaan
jangka panjang.
3. Metode keseimbangan persaingan
Beberapa perusahaan
menetapkan biaya promosi sesuai dengan pengeluaran
biaya pesaingnya. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan mengenai
pemakaian metode ini, yakni :
a. Biaya yang dikeluarkan
menggambarkan kebijaksanaan kolektif industry, dengan
mempertahankan kesamaan antar pesaing, perang
promosi akan dapat dielakkan.
b. Tidak ada
alasan yang dapat meyakinkan bahwa pesaing
lebih tahu mengenai apa yang harus
dilakukan suatu perusahaan untuk mempromosikan
produknya. Selain itu data mengenai biaya
promosi pesaing sulit diperoleh.
4. Metode tugas dan sasaran
Metode ini mengharuskan pemasar
supaya menentukan biaya promosi dengan cara menentukan
sasaran khusus mereka, menentukan tugas yang
harus dilakukan untuk mencapai sasaran
tersebut dan memperhitungkan berapa biayanya.
Jumlah biaya total dari tugas untuk
mencapai sasaran tersebut diperkirakan merupakan
biaya promosi. Metode ini memungkinkan manajemen
menguraikan asumsi mereka mengenai hubungan
antara uang, tingkat penampilan, tingkat percobaan dan tingkat pemakaian
tetap.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan bersifat sebagai penelitian evaluatif, yaitu akan evaluatif
strategi promosi apa saja yang dilakukan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
3.2
Obyek penelitian
Dalam peneliyian ini penulis menggunakan obyek
penelitian yaitu perusahaan yang bergerak dibidang industri minuman PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia.
3.3 Data (Sumber Data,
Metode Pengumpulan Data)
1.
Data Primer
Data
primer adalah data yang diperoleh
dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan
menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus.
Data didapat dengan cara interview. Pengertian interview adalah suatu metode
pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan manajer
pemasaran perusahaan dalam rangka melengkapi data yang diperlukan.
2.
Data Sekunder
Sumber data
sekunder juga dapat didefinisikan sebagai data yang telah dikumpulkan oleh
orang lain dan kemudian dipergunakan kembali dengan cara yang berbeda (Blaxter,
et. al., 2001:229). Data sekunder ini bisa berupa komentar,
interpretasi ataupun pembahasan tentang materi asli atau pembahasan tentang
materi dari data primer (Silalahi, 2006:266). Data sekunder dalam penelitian ini
yaitu penghargaan yang diperoleh perusahaan, sejarah perusahaan, visi, misi
serta dokumen dari PT.COCA-COLA AMATIL INDONESIA.
3.4 Teknik Analisis
Data
Adapun teknik analisis yang
digunakan adalah analisis diskriptif, artinya memberikan gambaran pola-pola
yang konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan ditafsirkan
secara singkat dan penuh makna (Kuncoro, 2009;34). Dalam analisis diskriptif
perlu melakukan komparasi hasil penelitian dengan penelitian-penelitian lain
yang terkait serta memaknai hasil penelitian tersebut dengan menggunakan teori
dan konsep yang relevan (Kuncoro, 2009;35)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Umum
4.1.1
Sejarah Perusahaan
Minuman
ringan (Soft Drink) Coca-Cola diciptakan oleh Dr. John S. Pemberton, seorang
ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada
bulan Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi
sirup yang beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air
murni. Minuman ini kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan
minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink) tersebut
di dalam guci besar yang diletakkan ditempat-tempat strategis.Namun adanya
peningkatan jumlah pembelian menyebabkan penggunaan guci tersebut digantikan
dengan kemasan botol yang lebih praktis.
The
Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta, yang
juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari
semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh
Negara didunia dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893,
The Coca-Cola Company membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden
The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan orang yang
pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat
dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi
oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada
tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang
menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri di dunia
dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
Di
Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal pada tahun 1927 melalui De Nederland
Indische Mineral Water Fabrieck yang membotolkan nya untuk pertama kali di
Batavia. Selanjutnya perusahaan tersebut diambil alih oleh pedagang Indonesia
dan berubah nama menjadi The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus
perusahaan nasional.
Pada
tahun 1971, dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi nama baru PT
Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan
modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut meningkatkan
kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang
dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Pada
tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, suatu
grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang
bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan
nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun
2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di
Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution
(PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink),
sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman
ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume
penjualan keseluruh wilayah Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik
pembotolan di 10 kota besar Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta,
Bandung, Semarang, Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru.
Pada
tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
(PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT.
CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah
manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini
merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company yang menyuplai bahan baku
konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan
seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik.
Saat
ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mengambil alih seluruh produksi maupun
distribusi dari seluruh produk lisensi The Coca-Cola Company.
4.1.2
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi
perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara
Misi
Memberikan
kesegaran kepada pelanggan dan konsumen dengan rasa bangga sepanjang hari
4.1.3 Lokasi Perusahaan
PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia. Jalan Raya Surabaya-Malang km.43 Pandaan, Pasuruan,
Jawa Timur.
4.1.4 Hasil Produksi
Berbagai
macam produk yang dihasilkan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Mulai dari Coca-cola, Sprite, Fanta, Frestea, Minute
Maid, Aquarius, Ades, A&W, DLL.
4.2 Data Khusus
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak perusahaan bagian
manajemen pemasaran dan bagian produksi, maka diperoleh data-data sebagai
berikut :
1.
Alasan Untuk Berpromosi
Alasan Coca-Cola
untuk berpromosi adalah :
a. Mencari dan
mendapatkan perhatian dari calon pembeli,
perhatian dari Calon pembeli harus diperoleh
karena ini merupakan titik awal proses
pengambilan keputusan dalam pembelian.
b. Menciptakan dan
menimbulkan “interest” pada calon pembeli.
c. Mengembangkan
“rasa ingin tahu” calon pembeli untuk produk yang
ditawarkan Coca-Cola, hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya.
2.
Tujuan Berpromosi
Karena produk Coca-Cola sudah cukup lama beredar di pasaran, serta sudah
banyak masyarakat atau konsumen yang tahu tentang produk Coca-Cola, maka
Coca-Cola melakukan kegiatan Promosi dengan tujuan untuk :
a. Memberitahu
Kegiatan
promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yag dituju
tentang pemasaran produk baru dari Coca-Cola, mengenai produk tersebut
berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan
lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan
dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk.
b. Mengingatkan
Promosi yang
bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk
Coca-Cola di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus
kehidupan produk. Ini berarti Coca-Cola berusaha memperhatikan untuk mempertahankan
pembeli yang ada, sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi,
melainkan harus berlangsung secara terus-menerus.
3.
Bentuk-Bentuk Bauran Promosi
Berikut
adalah berbagai jenis produk yang dihasilkan Coca-Cola beserta bauran
promosinya :
a. Coca-cola
Produk unggulan
Coca-cola Amatil ini banyak mengalami inovasi dalam promosinya yaitu melaui publisitas berbagai acara serta
slogan-slogan yang menarik dalam pamflet, maupun dalam iklan televisi, berikut
inovasi slogan coca-cola dari tahun 2000 hingga sekarang :
·
2000-2004: Semangat
Coca-Cola
·
2002-2004: Segarkan
Harimu
·
2004-2006: Segarnya
Mantap itu Coca-Cola
·
2004-2006: Segarnya
Mantap
·
2006-2008: Hidup
ala Coca-Cola
·
2008-2009: Brrr...
Hidup ala Coca-Cola
·
2009-2010: Buka
Coca-Cola, Buka Semangat Baru
·
2010-2011: Buka
Semangat Baru
·
2011-2013: Segarkan
Semangatmu
·
2013-sekarang: Buka
Semangat Baru
Selain slogan diatas Coca-Cola juga
berpromosi dengan jingle yang bertajub Buka Semangat Baru, dan turut
berpartisipasi memeriahkan pesta bola empat tahunan dengan meluncurkan
Coca-Cola versi piala dunia. Saat ini Coca-Cola gencar melakukan promosi melaui
media sosial, media yang digunakan adalah LINE dengan akun Coca-Cola Indonesia.
b. Sprite
Untuk
produk ini inovasi promosi yang dilakukan adalah melalui iklan televisi,
slogan, derta jingle yang bertajub “Sensasi
Plong”.
c. Fanta
Saat
ini Fanta berpromosi melalui sales
promotion dengan meluncurkan karakter yang menggambarkan keceriaan 5
anggota keluarga saat minum Fanta. Karakter itu diberi nama yaitu : Andi, Todd, Lola, Gigi, dan Floyd yang
terpampang disetiap kemasannya.
d. Frestea
Frestea
melakukan promosi dengan slogan-slogan unik disetiap iklannya yang ditayangkan
di Televisi yaitu slogan yang menggambarkan dengan minum frestea segala
kegalauan dan keresahan bisa terlupakan. Slogannya adalah “Kalem Aja Lanjut Terus”.
e. Minute
maid
Minute
Maid hadir dengan menyajikan minuman jeruk yang berbeda yaitu dengan bulir
jeruk di dalamnya. Slogan andalan produk ini hingga saat ini adalah “Nikmati Bulir Lebih Gede Minute Maid”
f. Ades
Untuk
produk air mineral dalam kemasan Ades melakukan promosi dengan kampanye yang
unik untuk melakukan gerakan perubahan dengan Langkah kecil memberikan perubahan:
1.Pilih : Air mineral berkualitas dari The Coca-Cola
Company.
2.Minum :
Nikmati teguk demi
teguk kesegarannya.
3.Remukkan : Botol yang
diremukkan memakai lebih sedikit ruang.
Ades ingin menyasar para generasi muda yang memiliki kekuatan untuk
melakukan perubahan, terbuka terhadap peluang baru, dan siap mewujudkannya
dalam tindakan nyata. Harapannya, mereka juga lebih kritis dalam membeli produk
yang akan dikonsumsi
4.
Metode Pembuatan Anggaran
Promosi
a. Metode menurut persentase penjualan
Coca-Cola menggunakan penentuan anggaran promosi
penjualan berdasarkan presentase tertentu dari penjualan yang sekarang
atau yang akan datang dapat pula dari harga penjualan.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Inovasi Coca-Cola
Inovasi
adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia
semakin besar, dikenal luas serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan
bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development),
Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran
serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif dan mempunyai
ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta
potensi kekayaan alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan
produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola
mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman
isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada
tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan
botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan
campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo",
setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini
pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill, produk minuman Sirup dan Serbuk
instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang
ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain
berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain
kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea
dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan
Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa.
Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping
baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu
botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat.
Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
teknologi terbaru.
Strategi
pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif.
Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung,
baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah
kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan
dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Februari dan Maret versi
survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu,
misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional
maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru
yang menarik masyarakat.
Selain
berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan
penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan
inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan,
dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut adalah
kolaborasi yang baik antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dan Coca-Cola
Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan
untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang
lengkap.
4.3.2 Strategi Promosi
Coca-Cola
Saat
ini The Coca-Cola Company adalah market leader dalam
perusahaan minuman dengan salah satu produk minuman berkarbonasinya Coca
cola. Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam saham terhadap
keberhasilan Coca cola ke depannya.
Dalam
kegiatan promosinya, Coca-Cola selalu melakukan pendekatan-pendekatan
kreatif melalui berbagai macam metode promosi. Selain itu, agar tetap eksis dan
relevan dengan konsumennya yang merupakan remaja dewasa, Coca-Cola selalu
melakukkan peremajaan produk lewat promosinya.
1.
Penjualan
Perorangan (Personal selling)
Dalam
promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk menjaga kepercayaan
masyarakat melalui website resminya di www.coca-colaamatil.co.id lewat
bagian mitos atau fakta di website tersebut. Didalamnya juga
dijelaskan mengenai penjagaan mutu dari Coca-Cola itu sendiri melalui
bagian Virtual Plant Tour. Di sana dijelaskan mulai dari pembuatan
sampai penyimpanan hingga ada di tangan konsumen.
2.
Periklanan
(Advertising)
Coca-cola
juga didukung dengan berbagai periklanan yang marak di berbagai media
seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang dikeluarkan dalam
iklan Coca-Cola tergolong unik, kreatif serta
memiliki timing yang tepat. Dalam pembuatan iklannya, Coca-Cola bekerjasama
dengan agensi iklan McCann Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan
Coca-Cola mempunyai big idea Piala Dunia yang sedang marak
menunjukan timing yang tepat dari iklan Coca Cola. Coca-cola juga
melakukan iklan melalui jingle dengan menggunakan penyanyi terkenal seperti
Ipank, Ello, dan penyanyi lainnya dengan jingle yang berjudul “Semangat Baru”.
Dengan
seiring perkembangan teknologi Coca-Cola juga berinovasi dalam promosinya.
Promosi yang dilakukan Coca-Cola di era kemajuan teknologi saat ini yaitu
melalui sosial media seperti Line, Twitter, Facebook, DLL.
3.
Publisitas
Lewat
hubungan masyarakatnya, Coca Cola memberikan pengembangan industri
kecil di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan
saart ini telah memberikan pelayanan kepada lebih dari 320 orang pengusaha
mikro dan terus berkembang. Selain itu, Coca cola mengembangkan indirect
distribution berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha mikro
dan street vending untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu
lintas konsumen yang tinggi dalam bentuk kios berjalan, kereta dorong dan
rombong.
4.
Sales
promotion
Sales
promotion dilakukan antara lain melalui program hadiah di balik tutup
botol di akhir tahun 2009 dengan tema “Buka Coca-Cola, Buka Kesempatan
Semangat Baru Di Balik Tutup Botol Coca-Cola” dengan hadiah tabungan
senilai Rp 2 juta untuk 20.000 pemenang, dan jutaan botol minum gratis. Yang lain
misalnya pada tanggal 7 Januari 2007 di Plaza Barat Senayan Jakarta dilakukan
pelepasan balon yang telah diisi berbagi impian dan cita-cita. Kegiatan ini
merupakan rangkaian acara PositiFIESTA yang diselenggarakan Coca Cola
Indonesia sekaligus peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca
Cola”. Selain itu juga dengan bekerja sama dengan restoran
semisal Mc’Donalds, Domino Pizza dan sebagainya melalui
program HoReCa (hotel, restaurant dan café).
5.
Efektifitas
Saat ini, pangsa pasar Coca-Cola di Indonesia sebesar 40 persen dari
seluruh pangsa sparkling tea dan jus. Coca-Cola Amatil menargetkan pertumbuhan penjualan
tersebut setelah mengamati pertumbuhan konsumen minuman ringan yang semakin
meningkat. Pertumbuhan volume konsumen kelas menengah diperkirakan naik 9
persen per tahun. Saat ini, jumlah konsumen Coca-Cola kelas menengah mencapai
131 juta.
Selain
peningkatan penjualan, Coca-cola mendapatkan banyak penghargaan di berbagai
bidang antara lain di bidang sustainability, workplace, environment, community,
diversity, brands dan marketing. Beberapa yang menarik mengenai penghargaan di
bidang marketing adalah Most Innovative Companies for
2010, BusinessWeek (April 2010) Bronze Media Lion (Cannes) and Gold
Effie (Argentina), “Destapados Copa Coca-Cola” activation (Argentina, October
2009), European Beverage Innovation Award (September 2009), “Happiness Factory
— The Movie,” 10 Best TV Ads of 2007, TIME magazine (December 2007)
Silver Award, Brand Awareness/Positioning category, “The Coke Show – Coca-Cola’s
Consumer Generated Media Approach, ” MIXX Awards (October 2007), Best
Advertiser Award 2006, Coca-Cola (Japan) Company, Ltd. (CCJC), CM Data Bank
(May 2007), Advertiser of the Year Award, Coca-Cola Spain, Anuncios Awards
(2007) dan sebagainya. Meski penghargaan tersebut belum mampu meningkatkan
penjualan Coca-Cola yang signifikan, baik di dunia maupun di Indonesia
khususnya, namun Coca-Cola masih menguasai market share yang cukup tinggi.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Inovasi strategi pemasaran yang diterapkan Coca
Cola tergolong unik dan kreatif sesuai dengan jiwa target pasar yakni
remaja menuju dewasa. Media yang digunakan dalam beriklan sangat beragam dan
bersifat ‘baru’ karena penuh inovasi begitu juga halnya dengan strategi promosinya.
Selain itu juga, terdapat peremajaan produk yang terus dilakukan untuk
memperbaharui positioning produk agar tetap sama dengan target pasarnya.
Coca-cola sebagai salah satu minuman
ringan di Indonesia telah berhasil meningkatkan awareness masyrakat mengenai
keberadaan produk tersebut. Hal ini lumayan menunjang penjualan Coca-cola di
Indonesia yakni 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun. Namun
masih lebih kecil dibanding Malaysia, Filiphina dan Singapura.
5.2 Saran
Coca-Cola sudah
melakukan berbagai macam inovasi dari sisi promosinya, tetapi masih ada
permasalahan dalam penjualan. Penjualan masih lebih kecil dari negara lain. Hal
ini menunjukan adanya permasalahan di bauran pemasaran lainnya yang tidak
dibahas dalam makalah karena makalah hanya membahas dari sisi promosi saja.
Dibutuhkan kerjasama antara berbagai bauran pemasaran yang tergabung
dalam marketing mix. Menonjolkan di satu sisi saja tidak akan
memajukan penjualan secara signifikan. Untuk meningkatkan penjualan PT.
Coca-Cola Amatil juga harus berinovasi pada marketing
mix yang lain, yaitu dengan melakukan inovasi pada product, price, dan place
sehingga penjualan dapat meningkat secara signifikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Cravens, David W.1998. Pemasaran Strategis Edisi 4. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Kotler, Philip.2009. Manajemen Pemasaran Buku 1 Edisi 13.
Jakarta: Penerbit Erlangga
McCarthy, E. Jerome & Wiliam D.
Perreault. (1993). Dasar-dasar Pemasaran Edisi 5.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Website :
http://www.coca-colaamatil.co.id/
Coin Casino UK 🎖️ Welcome Bonus up to £500
BalasHapus› › Online Casinos › 바카라 사이트 › 인카지노 Online Casinos Casino · The Coin Casino UK Bonus Code: CBECOMBET. septcasino Free Spins. 1 x £600 casino bonus + 100 free spins. 2 x £500 deposit bonus + 100 free